Eva Mulia – Klinik Evamulia – Perawatan Wajah – Antibiotik Alamai Untuk Mencegah Infeksi – Mencegah atau mengobati infeksi bakteri pada kulit dapat dilakukan dengan minum obat. Ada beberapa antibiotik alami yang juga bisa kalian gunakan untuk membasmi dan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit.
Penggunaan antibiotil bertujuan untuk mengatasi dan mencegah infeksi bakteri yang tergolong ringan bisa pulih dengan sendirinya. Akan tetapi jika infeksi yang diderita tidak kunjung sembuh atau membaik, maka dokter akan melakukan tindakan dan memberikan resep antibiotik yang sesuai.
Selain antibiotik dalam bentuk obat, belakangan ini banyak penelitian yang berhasil menemukan khasiat antibiotik dari bahan-bahan alami. Antibiotik alami ini diyakini memiliki efektifitas yang tidak kalah dengan obat antibiotik.
Macam-Macam Antibiotik Alami
Berikut ini adalah beberapa bahan alami yag dipercaya ampuh untuk mengatasi dan mencegah bakteri:
Ekstrak bawang putih Antibiotik Alami
Ekstrak bawang putih telah digunakan sejak zaman dulu sebagai antibakteri alami. Hal ini didukung sejumlah penelitian yang telah menemukan kandungan dalam bawang putih cukup efektif untuk melawan infeksi bakteri.
Cara membuat ekstrak bawang putih ini cukup mudah, kalian cukup menghaluskan atau menumbuk beberapa beberapa siung bawang putih. Jika tidak menyukai aromanya, kalian bisa mencampurkan minyak zaitun pada ekstrak bawang putih untuk mengurangi aroma bawang putih yang cukup tajam.
Ekstrak bawang putih yang telah dicampur bisa kalian aplikasikan langsung ke bagian kulit yang terluka atau terinfeksi. Sementara, untuk mencegah atau mengobati infeksi pada organ dalam tubuh, kalian bisa mengonsumsinya secara langsung atau mengonsumsi beberapa siung bawang putih mentah secara langsung.
Manfaat Cengkeh
Antibiotik alami cengkeh baik dalam bentuk rempahnya atau yang sudah dijadikan minyak cengkeh memiliki sifat antibiotik alami. Herba yang satu ini banyak digunakan sebagai antibiotik untuk mengurangi infeksi pada gigi dan gusi. Selain itu memiliki kandungan antibakteri, cengkeh juga efek antiradang dan antinyeri.
Manfaat Madu
Madu manuka mengandung hidrogen peroksida dan methylglyoxal yang memiliki efek antibakteri. Madu manuka dapat membantu pemulihan tubuh saat mengalami luka dan peradangan. Untuk menggunakannya, kalian perlu mengoleskan madu manuka langsung ke bagian kulit yang terluka atau terinfeksi.
Jika infeksi terjadi pada organ dalam tubuh, kalian bisa mengonsumsi madu secara langsung. Selain sebagai antibakteri, madu manuka atau jenis madu lainnya juga digunakan sejak dulu membantu menjaga kesehatan tubuh dan menurunkan risiko penyakit, di antaranya hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi.
Meski demikian, masih perlu penelitian lebih lanjut untuk melihat efektivitas dan manfaat madu sebagai antibakteri. Madu tidak boleh dikonsumsi oleh anak berusia di bawah 1 tahun karena bisa menyebabkan keracunan botulisme.
Manfaat Jahe
Salah satu rempah dan bumbu masak ini ternyata memiliki khasiat sebagai antibiotik alami. Beberapa penelitian mengatakan bahwa jahe mengandung zat yang dapat mengurangi peradangan pada tubuh dan membasmi kuman penyebab infeksi.
Beberapa jenis kuman yang diketahui dapat dimatikan oleh jahe ini adalah kuman E. coli, Staphylococcus, dan Streptococcus. Kuman-kuman dapat menimbulkan infeksi kulit, diare dan pneumonia.
Sayangnya, butuh penelitian lebih lanjut untuk meyakini efektivitas jahe sebagai obat antibiotik secara umum. Hal ini belum ada penelitian yang mengatakan bahwa jahe memiliki efek yang sama efektifnya dengan obat antibiotik dalam mengobati penyakit infeksi.
Manfaat Kayu
Kayu manis sebagai antibiotik alami memiliki aroma dan rasa yang sama dengan cengkeh. Namun di balik itu, ternyata rempah ini sama-sama memiliki kandungan antibakteri alami. Bahkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa hal ini baik untuk mengatasi bakteri, kayu manis juga dapat mengatasi pertumbuhan jamur.
Minyak Esensial Daun Thyme
Sebuah penelitian membuktikan bahwa minyak esensial daun thyme lebih efektif dalam membunuh bakteri dibandingkan daun lavender sdan dapat dijadikan antibiotik alami. Namun, minyak essensial daun thyme ini hanya bisa digunakan untuk luka luar.
Untuk menggunakannya, campurkan lebih dulu minyak daun thyme dengan minyak kelapa atau minyak zaitun, lalu oleskan pada bagian yang terasa luka. Hal ini dilakukan karena minyak daun thyme yang tidak dilarutkan atau dicampurkan dapat membuat radang dan iritasi yang dapat menimbulkan rasa nyeri pada luka.
Minyak Esensial Oregano
Tidak hanya antibakteri alami, kandungan carvacrol dalam minyak essensial oregano juga berfungsi sebagai antivirus dan antijamur. Selain itu, minyak essensial oregano juga kerap digunakan untuk meredakan peradangan dan menyembuhkan tukak lambung.
Sama seperti minyak essensial daun thyme, minyak essensial oregano perlu dicampur dengan minyak kelapa atau minyak zaitun lebih dulu, sebelum mengoleskannya ke bagian kulit yang terluka atau terinfeksi. Sayangnya, meski memiliki sifat antibiotik alami, beberapa bahan di atas belum dapat menggantikan obat antibiotik untuk mengatasi infeksi berat.
Alangka baiknya, sebelum menggunakan beberapa bahan di atas sebagai pengobatan, pastikan konsultasikan lebih dulu dengan dokter, terlebih jika kalian menderita penyakit atau sedang menggunakan obat tertentu.