Eva Mulia – Klinik Evamulia – Perawatan Wajah – Bahaya Langsung Tidur Setelah Sahur – Setelah makanan masuk ke perut, lambung akan mencernanya menjadi sari-sari makanan yang diserap oleh tubuh untuk dijadikan energi. Sistem pencernaan saya dan anda butuh paling tidak 2 jam untuk mengubah makanan hingga menjadi sari makanan.
Proses pencernaan ini memerlukan suplai darah yang tidak sedikit. Maka sebetulnya kita tidak disarankan untuk beraktivitas berat setelah makan, yang perlu suplai darah tidak sedikit, contohnya berolahraga.
Namun ini bukan alasan untuk kita boleh langsung tidur. Selama kita tidur, nyaris seluruh manfaat tubuh dimatikan kecuali kerja jantung, otak, dan paru-paru. Maka, istirahat setelah makan tidak bakal memberikan banyak waktu untuk sistem pencernaan bekerja memecah makanan. Akhirnya, makanan itu jadi tertimbun percuma dalam perut.
Bahaya Langsung Tidur Setelah Sahur
Asam Lambung Naik
Tidur setelah sahur membuat sistem pencernaan bermasalah mencerna makanan yang masuk. Hal ini akan mengakibatkan masalah pada sistem pencernaan Anda, salah satunya adalah asam lambung naik. Apabila makanan tidak tercerna dengan baik, lambung secara otomatis menambah produksi asam lambung untuk mempercepat prosesnya.
Ketika kita tidur, gaya gravitasi akan melonggarkan klep lambung sehingga mengakibatkan asam lambung dalam perut mengalir balik kerongkongan. Asam lambung dapat mengikis lapisan dinding kerongkongan dan mengakibatkan luka di kerongkongan. Ini dapat dapat menyebabkan perut mulas, nyeri ulu hati, dan sensasi panas perih seperti terbakar pada dada sampai tenggorokan.
Diare Atau Sembelit
Umumnya dua jam sesudah makan lambung bakal kosong. Sisa makanan akan beralih ke usus untuk dipadatkan menjadi feses. Namun, tidur setelah sahur akan melambatkan proses pencernaan sampai-sampai makanan akan terlalu lama “berdiam diri” dalam perut. Timbunan makanan dalam perut yang tidak kunjung dicerna dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare atau sembelit, tergantung dari makanan apa yang masuk ke dalam perut kita.
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
Tidur setelah sahur memicu asam lambung yang didapatkan terlalu banyak dan terjadi terus-terusan, masalah asam lambung naik (heartburn) dapat berkembang menjadi GERD (gastroesophageal reflux disease) atau refluks asam lambung. GERD adalahkelanjutan dari asam lambung naik yang tidak jarang terjadi minimal lebih dari dua kali per minggu.
GERD terjadi karena klep pemisah antara lambung dan tenggorokan tidak memblokir sempurna, hingga memungkinkan asam lambung mengalir balik hingga ke kerongkongan. Asam lambung bisa melukai tenggorokan, menyebabkan sekian banyak gejala lainnya seperti:
- Panas seperti terbakar di ulu hati.
- Makanan terasa naik ke kerongkongan.
- Asam pada bagian belakang mulut.
- Mulut pahit.
- Mual.
- Muntah.
- Perut kembung.
- Kesulitan menelan.
- Sendawa.
- Batuk.
- Suara serak.
- Mengi.
- Nyeri dada, terutama ketika berbaring.
Stroke
Tidur setelah sahur membuat sistem pencernaan Anda susah untuk memahami makanan. Ini dengan kata lain lambung memerlukan asupan darah yang lebih banyak untuk memperlancar pekerjaannya. Padahal, otak tetap memerlukan asupan darah yang stabil walau kita sedang tertidur.
Suplai darah yang terkonsentrasi mengarah ke perut ini menciptakan otak dapat kekurangan oksigen. Dalam jangka panjang, bila hal ini terus dilakukan, otak dapat mengalami stroke. Teori lainnya menuliskan bahwa risiko stroke akibat langsung tidur setelah makan berhubungan dengan penambahan asam lambung yang mengakibatkan sleep apnea, yang memicu stroke.