Eva Mulia – Klinik Evamulia – Perawatan Wajah – Manfaat Terapi Sengat Lebah – Ternyata disengat lebah tidak selalu merugikan kalian karena rasa nyeri yang ditimbulkan sengatan lebah. Sengatan lebah kini juga dijadikan terapi untuk beberapa kondisi kesehatan tertentu. Terapi sengat lebah adalah jenis terapi alternatif yang menggunakan sengatan lebah pada titik tertentu di tubuh.
Terapi ini juga dikenal sebagai terapi racun lebah atau apitherapy. Menurut sejumlah terapi yang berpengalaman, sengatan lebah mengandung racun lebah berisi senyawa dengan efek antiradang. Senyawa ini dipercayai dapat menambah penyembuhan keadaan tertentu dan mengurangi rasa sakit. Salah satu senyawa yang mengandung sifat antiradang di dalam sengatan lebah adalah melittin.
Manfaat Terapi Sengat Lebah
Multiple sclerosis
Manfaat terapi sengat lebah ini membawa beberapa manfaat untuk orang dengan multiple sclerosis menurut keterangan penelitian dari jurnal Neurology pada tahun 2005. Penelitian ini melibatkan 26 pasien multiple sclerosis ini dipecah menjadi dua kelompok.
Pertama ada kelompok yang diberi penyembuhan terapi sengat lebah, dan yang satu lagi tidak diberikan obat apa pun. Selama 24 minggu masa penelitian, peneliti mengatakan bahwa terapi sengat lebah dapat membuat kelompok pertama jadi jarang kambuh dibanding dengan klompok yang tidak menjalani penyembuhan apa pun.
Sebagai pereda rasa sakit atau nyeri
Sebuah peneliyian dari Oxford University di tahun 2005 menemukan bahwa racun lebah mengandung sifat penghilang rasa sakit yang ampuh. Selain itu, Swedish Medical Center juga menyatakan, bahwa zat adolapin yang terdapat dalam sengatan lebah memiliki sifat analgesik yang dapat mengurangi atau menghilangkan rasa sakit di beberapa bagian tubuh Seperti kaki dan tangan.
Radang Sendi Atau Rematik
Berdasarkan keterangan jurnal ilmiah Acupuncture Research pada tahun 2008, sengat lebah bisa membantu mengobati rematik. Penelitian ini melibatkan 100 orang yang menderita rematik. Para peserta ini diberi obat, yang menggunakan terapi sengat lebah dan ada yang menggunakan obat rematik pada umumnya.
Setelah tiga bulan pengobatan, kedua kelompok menunjukkan adanya perkembangan rematik mereka berkurang. Gejala rematik yang berkurang antara lain seperti sendi yang bengkak, sendi terasa kaku, dan nyeri pada sendi. Lalu diperoleh hasil bahwa pasien rematik yang menjalankan terapi sengat lebah lebih jarang kambuh dibanding orang yang minum obat-obatan biasa.
