Penyebab Jerawat Dalam Hidung
1. Terlalu Sering Mengorek Hidung
Salah satu penyebab tumbuhnya jerawat di dalam hidung yaitu karena kebiasaan mengorek hidung alias mengupil. Kegiatan yang satu ini memang bisa membersihkan rongga dalam hidung dari berbagai kotoran yang disebabkan oleh debu dan polusi. Meskipun demikian, seseorang tidak disarankan untuk terlalu sering mengupil karena area dalam hidung sangatlah sensitif. Jika terlalu sering dilakukan, dikhawatirkan akan menimbulkan jerawat dan infeksi, terutama jika Anda melakukannya dalam kondisi tangan yang tidak bersih. Bagi Anda ingin membersihkan lubang hidung, maka hindari penggunaan jari dan mulailah gunakan cotton bud agar terhindar dari berbagai risiko yang tidak diinginkan.
2. Tindik Hidung
Mungkin beberapa dari Anda belum mengetahui bahwa tindik hidung juga berisiko menimbulkan jerawat. Biasanya kondisi jerawat yang muncul akan diiringi dengan rasa nyeri, pembengkakan, bahkan sering pula berisi nanah. Munculnya permasalahan tersebut bisa terjadi karena penggunaan alat tindik yang kurang higienis. Untuk itu, carilah studio tindik yang terpercaya dan bersertifikat. Lalu, perhatikan pula standar kebersihan serta profesionalitas terapisnya. Selain bisa meminimalisir tumbuhnya jerawat, hal-hal tersebut juga bisa mencegah timbulnya komplikasi di area hidung.
3. In-grown Hair
Penyebab tumbuhnya jerawat di dalam hidung selanjutnya adalah karena in-grown hair alias rambut yang tumbuh ke dalam. Penyebab tumbuhnya bulu atau rambut ke dalam kulit dapat disebabkan oleh beberapa hal. Tetapi, sering mencabut bulu atau rambut halus seringkali jadi penyebab utamanya. Kondisi bulu yang tumbuh ke dalam ini membuat kulit bereaksi, sehingga memicu pembengkakan dan kemerahan yang kemudian berubah menjadi jerawat. Jika Anda merasa kondisi bulu hidung sudah terlalu panjang sehingga mengganggu penampilan, potonglah dengan menggunakan gunting kecil. Hindari mencabut bulu hidung karena hal ini hanya akan menimbulkan jerawat serta luka kecil yang dapat berujung pada infeksi.
Cara Mengatasi Jerawat di Hidung
Untuk mengatasi jerawat di dalam hidung, perlu diketahui apa penyebabnya. Berikut adalah penanganan jerawat berdasarkan faktor yang mendasarinya:
- Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter biasanya akan memberikan antibiotik berupa salep. Selain itu, ada pula kemungkinan dokter memberikan obat antibiotik yang harus diminum atau memberikan keduanya untuk mempercepat proses penyembuhan. Terkadang, perlu dilakukan tindakan bedah drainase (pengeringan) untuk mencegah pembengkakan di area infeksi pada jerawat di hidung bagian dalam.
- Untuk jerawat di hidung yang sudah menjadi infeksi berat, maka pengobatan antibiotik perlu diberikan melalui infus di rumah sakit. Kondisi ini juga perlu dipantau oleh dokter secara berkala untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya komplikasi.
- Selain pengobatan dengan antibiotik, pada nasal vestibulitis dapat dilakukan kompres hangat ke hidung tiga kali sehari selama 15-20 menit, guna membantu mengeringkan jerawat dan mengurangi nyeri.
- Apabila nyeri akibat jerawat di hidung tidak membaik dengan kompres hangat, mungkin perlu digunakan obat pereda nyeri. Konsultasikan ke dokter mengenai pilihan obat antinyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen.
- Usahakan jangan memencet jerawat di hidung bagian dalam, karena cara seperti ini hanya akan membuat pori-pori kulit semakin rentan terhadap infeksi bakteri. Memencet jerawat akan membuat bakteri lebih banyak mengenai permukaan kulit, bahkan masuk lebih dalam lagi ke lapisan kulit. Hindari juga terlalu sering menyentuh jerawat di hidung bagian dalam, agar proses penyembuhannya lebih cepat.
Jerawat di dalam hidung harus segera diperiksakan ke dokter spesialis THT atau bisa ke evamulia clinic, jika tidak kunjung sembuh atau jika diiringi dengan rasa pusing, demam, kebingungan, gangguan penglihatan, nyeri berat pada wajah dan di sekitar mata, serta pembengkakan pada mata.
Penting untuk melakukan penanganan yang tepat dalam mengatasi jerawat di hidung bagian dalam, agar tidak terjadi komplikasi yang berbahaya. Ikutilah saran dokter dan gunakan obat yang diresepkan oleh dokter.
Baca juga: Membedakan Antara Wajah Breakout dan Purging Ketika Mencoba Skin Care Baru