eva mulia – Secara umumya jerawat bukanlah masalah kulit yang berbahaya. Ini merupakan masalah kulit yang bisa terjadi pada siapa pun. Meskipun jerawat dapat meninggalkan bekas-bekas luka (acne scar), yaitu jaringan parut akibat penyembuhan jerawat yang tidak sempurna.
Hal ini seringkali mengurangi kepercayaan diri orang yang mengalaminya. Lalu, sebenarnya apa yang menjadi penyebab timbulnya jerawat dan bagaimana cara menanganinya? Berikut penjelasan lengkap mengenai gejala jerawat, penyebab jerawat dan Penanganan yang harus Anda ketahui:
Mengenal jerawat
Jerawat atau acne vulgaris merupakan masalah pkulit yang berhubungan dengan produksi minyak (sebum) berlebih. Hal ini memicu peradangan serta penyumbatan pada pori-pori kulit. Peradangan ini ditandai dengan munculnya benjolan kecil (yang terkadang berisi nanah) di atas kulit. Gangguan kulit ini biasanya muncul di bagian tubuh dengan kelenjar minyak terbanyak, seperti di wajah, leher, bagian atas dada, dan punggung.
Gejala Jerawat
Berikut beberapa gejala yang umumnya menyertai kemunculan jerawat:
- Papul, yaitu gundukan kecil padat yang menonjol pada permukaan kulit; tidak bernanah.
- Komedo terbuka (komedo hitam) dan tertutup (komedo putih), yaitu papul miliar yang di bagian tengahnya mengandung sumbatan minyak wajahyang dihasilkan oleh kelenjar kulit.
- Makula, yaitu bintik merah pada kulit; tidak bernanah dan ditandai dengan peradangan pada kulit.
- Pustul, yaitu gundukan kecil yang biasanya berisi nanah berwarna putih atau kuning.
Pada umumnya, jerawat yang meradang, terutama yang berbentuk nodula-kistik akan terasa gatal dan nyeri. Selain itu, jika ditekan, luka akan mengeluarkan nanah. Meskipun bukan merupakan masalah medis yang berat, namun, hadirnya jerawat bisa berdampak pada psikologis pasien. Sehingga, banyak yang langsung melakukan berbagai perawatan untuk menghilangkan jerawat beserta bekasnya secara cepat.
Penyebab Jerawat
Tidak ada yang benar-benar yakin akan alasan mengapa jerawat bisa muncul. Namun, para ahli percaya bahwa peningkatan kadar hormon androgen pada kulitlah yang menjadi faktor utamanya. Jenis hormon yang sering dihubungkan dengan karakteristik laki-laki ini secara aktif diproduksi di usia remaja. Hasilnya, kelenjar minyak di bawah kulit membesar dan menghasilkan lebih banyak sebum. Sebum berlebih kemudian dapat memecah dinding sel dalam pori-pori dan menyebabkan bakteri tumbuh dengan pesat.
Selain karena alasan di atas, beberapa studi juga menyatakan bahwa jerawat dapat dipicu oleh beberapa alasan, seperti:
- Stres
- Perubahan hormon
- Faktor keturunan
- Kebiasaan merokok
- Hygiene yang buruk
- Konsumsi makanan berminyak dan manis berlebih
- Paparan sinar matahari dan cuaca yang panas serta lembap
Penanganan
Pengobatan jerawat dapat dilakukan dengan cara memberikan obat-obatan topikal, obat sistemik, bedah kulit, atau kombinasi cara-cara tersebut.
1. Pengobatan sistemik
Pengobatan sistemik ditujukan utamanya untuk menekan pertumbuhan jasad renik pada kulit. Selain itu, pengobatan ini juga dapat mengurangi reaksi radang, menekan produksi sebum, serta memengaruhi perkembangan hormonal.
2. Pengobatan topikal
Pengobatan ini dilakukan untuk mencegah pembentukan komedo, menekan peradangan, dan mempercepat penyembuhan jerawat.
3. Bedah kulit
Untuk memperbaiki jaringan parut akibat peradangan jerawat yang parah, prosedur bedah kulit akan diperlukan. Namun, sangat disarankan untuk mengonsultasikan pilihan ini terlebih dulu dengan dokter kulit.
Baca juga: Tips Mencegah Jerawat Di Badan yang Benar dan Mudah