Facial Wajah Itu Wajah? Mari Kita Bongkar Mitos dan Faktanya!
Eva Mulia Clinic – Di tengah rutinitas skincare harian yang mungkin sudah kamu lakukan dengan sangat rajin—mulai dari double cleansing, pakai toner, serum berlapis, hingga sunscreen—kadang kita masih merasa ada yang kurang. Entah itu komedo yang rasanya tidak pernah mau hilang sepenuhnya, atau tekstur kulit yang masih terasa kasar meski sudah rutin eksfoliasi di rumah. Hal ini seringkali memunculkan satu pertanyaan besar di benak kita: apakah facial wajah itu wajib dilakukan di klinik?
Kebingungan ini sangat wajar. Di satu sisi, kita merasa skincare harian seharusnya sudah cukup. Kita mungkin berpikir, “Buat apa facial mahal-mahal kalau di rumah sudah pakai produk A, B, dan C?” Namun di sisi lain, kita terus-menerus melihat teman, influencer, atau bahkan terapis kecantikan yang mengatakan bahwa facial di klinik adalah kunci untuk mendapatkan kulit yang benar-benar bersih dan sehat. Ini menciptakan dilema: apakah facial hanyalah sebuah kemewahan, atau sebuah kebutuhan dasar untuk kesehatan kulit?
Untuk menjawabnya, kita tidak bisa langsung berkata “ya” atau “tidak”. Jawabannya jauh lebih dalam dari itu dan sangat bergantung pada kondisi kulitmu serta apa yang kamu harapkan dari perawatan kulit. Facial profesional bukanlah sekadar “cuci muka” versi mahal. Ini adalah sebuah prosedur perawatan mendalam dengan tujuan spesifik yang seringkali tidak bisa dicapai hanya dengan produk yang kita gunakan sehari-hari di rumah. Mari kita bedah bersama apa itu facial, apa bedanya dengan rutinitas harianmu, dan kapan perawatan ini bisa dianggap sebagai sebuah “kewajiban”.
Apa Sebenarnya yang Terjadi Saat Kamu Facial?

Pertama-tama, kita harus samakan persepsi dulu. Facial profesional di klinik kecantikan bukanlah sekadar memakai masker. Ini adalah serangkaian perawatan multi-langkah yang dirancang untuk membersihkan kulit secara tuntas, menutrisi, dan mengatasi masalah spesifik. Meskipun langkah-langkahnya bisa bervariasi tergantung jenis facial dan klinik yang kamu datangi, umumnya prosedur intinya meliputi:
- Pembersihan Mendalam (Deep Cleansing): Terapis akan membersihkan wajahmu dua kali (double cleansing) menggunakan pembersih khusus untuk mengangkat semua sisa makeup, kotoran, dan minyak.
- Analisis Kulit: Terapis profesional akan melihat kulitmu di bawah lampu dan kaca pembesar untuk mengidentifikasi masalah spesifik (misal: area komedo, dehidrasi, atau sensitivitas).
- Penguapan (Steaming): Wajahmu akan diuapi menggunakan alat steamer. Tujuannya adalah untuk melembapkan kulit dan melunakkan sumbatan di pori-pori (komedo), sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.
- Eksfoliasi: Ini adalah langkah mengangkat sel-sel kulit mati. Metodenya bisa berupa physical (seperti scrub lembut atau microdermabrasion) atau chemical (menggunakan larutan seperti AHA/BHA ringan) untuk mempercepat regenerasi kulit.
- Ekstraksi Komedo: Inilah pembeda utama facial klinis. Terapis menggunakan alat steril (disebut ekstraktor) atau tangan yang dibungkus kain kasa steril untuk mengeluarkan sumbatan komedo, baik blackhead (hitam) maupun whitehead (putih), secara manual.
- Pemijatan (Massage): Terapis akan melakukan pemijatan di area wajah, leher, dan terkadang bahu. Ini bukan hanya untuk relaksasi, tapi sangat penting untuk menenangkan kulit pasca-ekstraksi dan melancarkan sirkulasi darah.
- Masker: Masker khusus akan diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan kulit yang sudah dianalisis tadi (misalnya masker untuk menenangkan, menghidrasi, atau mengontrol minyak).
- Proteksi: Langkah terakhir adalah aplikasi serum, pelembap, dan yang terpenting, sunscreen untuk melindungi kulit yang baru saja dirawat.
Manfaat Facial yang Sulit Didapat dari Skincare Harian
Melihat langkah-langkah di atas, jelas bahwa facial menawarkan sesuatu yang berbeda. Manfaat utamanya yang sulit ditiru di rumah adalah:
- Ekstraksi Komedo yang Aman dan Higienis: Ini adalah poin terpenting. Kita semua tahu memencet komedo atau jerawat sendiri di rumah sangat berisiko. Tanpa alat yang steril dan teknik yang benar, kamu bisa mendorong bakteri lebih dalam, menyebabkan peradangan lebih parah, menimbulkan bekas luka (PIH/PIE), atau bahkan bopeng. Di klinik, ekstraksi dilakukan oleh profesional dengan cara yang meminimalisir risiko tersebut.
- Pembersihan Super Mendalam (Deep Cleansing): Kombinasi dari double cleansing, uap, dan eksfoliasi profesional mampu membersihkan pori-pori jauh lebih tuntas daripada sabun cuci muka di rumah. Uap membantu “mencairkan” sebum kental yang terperangkap, yang seringkali menjadi akar masalah komedo.
- Eksfoliasi yang Terkontrol: Produk eksfoliasi yang digunakan di klinik seringkali memiliki konsentrasi yang lebih tinggi namun tetap aman karena diaplikasikan dan diawasi oleh ahlinya. Ini membantu mengangkat tumpukan sel kulit mati yang membandel yang membuat wajah kusam.
- Relaksasi dan Stimulasi Sirkulasi: Pijatan wajah saat facial terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan sirkulasi darah ke kulit. Sirkulasi yang baik berarti lebih banyak oksigen dan nutrisi yang dikirim ke sel-sel kulit, membuatnya tampak lebih sehat dan glowing. Efek relaksasinya juga membantu menurunkan hormon stres yang bisa memicu masalah kulit.
Jadi, Kapan Facial Dianggap Sebagai “Kewajiban”?
Sekarang kita kembali ke pertanyaan awal: apakah facial wajah itu wajib?
Jawaban jujurnya adalah: Tidak. Facial bukanlah kewajiban seperti kamu wajib mencuci muka setiap hari atau wajib menggunakan sunscreen untuk melindungi kulit. Kulitmu tidak akan “rusak” jika kamu tidak pernah facial seumur hidupmu.
TAPI… (dan ini tapi yang besar)
Facial menjadi sebuah kebutuhan yang sangat dianjurkan dan bisa terasa “wajib” secara kondisional, terutama jika kamu mengalami hal-hal berikut:
Kamu Punya Masalah Komedo yang Membandel
Jika kamu sudah mencoba berbagai produk skincare di rumah (seperti BHA, salicylic acid, atau retinol) tapi komedo putih (whitehead) dan komedo hitam (blackhead) tetap “betah” dan membuat tekstur kulitmu tidak rata, facial adalah solusinya. Skincare harian bagus untuk pencegahan dan melarutkan, tapi ekstraksi manual seringkali tetap diperlukan untuk “membersihkan” sumbatan yang sudah terlanjur terbentuk. Bagi pemilik kulit acne-prone atau sangat berminyak, facial rutin bisa menjadi game changer.
Kulitmu Terlihat Sangat Kusam dan Lelah
Penumpukan sel kulit mati yang tidak terangkat sempurna oleh eksfoliasi di rumah bisa membuat kulit terlihat abu-abu, kusam, dan tidak bercahaya. Facial profesional memberikan “reset” eksfoliasi yang mendalam, langsung menampakkan lapisan kulit yang lebih segar dan cerah di bawahnya.
Produk Skincare Mahalmu Terasa Sia-sia
Pernah merasa pakai serum mahal tapi hasilnya tidak terlihat? Ini bisa jadi karena produkmu terhalang oleh lapisan sel kulit mati dan kotoran di permukaan kulit. Setelah facial, kulit menjadi sangat bersih dan reseptif. Ini adalah kondisi “kanvas” terbaik, di mana produk skincare harianmu (serum, pelembap) dapat menyerap jauh lebih baik dan bekerja lebih efektif.
Aturan Main Facial: Seberapa Sering dan Apa yang Harus Dihindari?
Katakanlah kamu memutuskan untuk melakukan facial. Ada beberapa aturan main yang harus kamu tahu agar hasilnya optimal dan tidak berbalik merusak kulit.
Seberapa Sering Idealnya Melakukan Facial?
Frekuensi ideal sangat bergantung pada siklus regenerasi kulit kita, yang rata-rata berlangsung sekitar 28 hari. Karena itu, facial profesional umumnya dianjurkan untuk dilakukan sebulan sekali.
- Mengapa tidak lebih sering? Melakukan facial (terutama yang melibatkan eksfoliasi dan ekstraksi) terlalu sering, misalnya setiap minggu, sangat berisiko. Ini bisa menyebabkan over-exfoliation, merusak skin barrier (lapisan pelindung kulit), dan membuat kulit menjadi super sensitif, kering, dan mudah iritasi.
- Mengapa tidak terlalu jarang? Jika kamu melakukannya hanya setahun sekali, manfaatnya akan bersifat sementara. Melakukannya sebulan sekali secara rutin membantu “mengimbangi” siklus alami kulit, menjaga pori-pori tetap bersih sebelum komedo sempat menumpuk parah lagi.
Hal yang Wajib Dihindari Seputar Facial
- Jangan Facial Saat Jerawat Meradang Parah: Jika wajahmu sedang penuh jerawat yang aktif, merah, dan bernanah, facial dengan ekstraksi justru bisa memperburuk infeksi dan menyebarkan bakteri. Untuk kondisi ini, kamu perlu konsultasi untuk perawatan yang lebih bersifat medis.
- Jangan Mencoba Ekstraksi Sendiri di Rumah: Godaan untuk memencet komedo di depan cermin memang besar. Tapi tahan! Risiko infeksi, luka, dan bopeng permanen jauh lebih besar daripada kepuasan sesaat. Serahkan pada ahlinya.
- Pahami Efek Samping Jangka Pendek: Wajar jika kulitmu sedikit kemerahan, terutama di area yang diekstraksi, selama 1-2 hari setelah facial. Ini adalah bagian dari proses penyembuhan.
- Perawatan Pasca-Facial Sangat Penting: Kulitmu akan sedikit lebih sensitif setelah facial. Wajib hukumnya menggunakan sunscreen setiap hari. Hindari juga penggunaan produk skincare yang “keras” (seperti retinol atau eksfoliasi AHA/BHA) selama 3-5 hari setelah perawatan.
Ringkasan
Jadi, apakah facial wajah itu wajib? Jawabannya adalah tidak wajib secara mutlak, tapi sangat dianjurkan sebagai bagian dari pemeliharaan kesehatan kulit yang komprehensif. Skincare harian adalah “makanan” kulitmu sehari-hari, sementara facial profesional ibarat “pembersihan menyeluruh” atau deep cleaning yang kamu lakukan sebulan sekali. Keduanya tidak saling menggantikan, melainkan saling melengkapi. Facial mengisi kekosongan yang tidak bisa dilakukan skincare rumahan, terutama dalam hal ekstraksi komedo yang aman dan pembersihan pori yang mendalam.
Jika kamu merasa skincare harianmu sudah cukup dan kulitmu baik-baik saja, kamu beruntung! Namun, jika kamu bergulat dengan komedo membandel, kulit kusam, dan tekstur tidak merata, facial profesional sebulan sekali bisa menjadi investasi yang sangat berharga untuk kulitmu. Yang terpenting, pastikan kamu memilih produk skincare harian yang aman dan teruji klinis seperti produk-produk yang sudah tersertifikasi BPOM. Kamu bisa menemukan rangkaian produk skincare terkurasi di Shopee Eva Mulia Official Shop. Bagaimana pendapatmu? Apakah kamu tim facial rutin atau tim skincare harian saja? Yuk, bagikan pengalamanmu di kolom komentar!
Memutuskan perawatan apa yang terbaik memang harus disesuaikan dengan kondisi kulit masing-masing. Jika kamu masih ragu atau bingung apakah kulitmu membutuhkan facial atau tidak, cara terbaik adalah bertanya langsung pada ahlinya. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tim profesional kami untuk mendapatkan analisis kulit dan rekomendasi perawatan yang paling tepat untukmu. Hubungi kami melalui Official Whatsapp Eva Mulia Clinic.
Meta Keywords:
Sumber:
- https://www.aad.org/public/everyday-care/skin-care-basics/facial-treatments
- https://www.healthline.com/health/beauty-skin-care/how-often-should-you-get-a-facial
- https://www.byrdie.com/how-often-should-you-get-a-facial-1069324
- https://www.allure.com/story/facial-benefits-what-to-expect
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/what-is-a-facial
- https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/22232-facial
- https://www.goodhousekeeping.com/beauty/anti-aging/a36372/facial-benefits/
- https://www.self.com/story/do-i-really-need-a-facial
Baca juga: Apa Itu Eksfoliasi Kulit dan Bagaimana Cara Aman Melakukannya?