Penyebab Wanita Berkumis & Cara Mengatasinya

Eva Mulia Klinik Evamulia Perawatan Wajah Penyebab Wanita Berkumis & Cara Mengatasinya Walaupun bukan sering kali menjadi masalah kesehatan serius, wanita berkumis menurunkan rasa percaya diri. Jika kalian memiliki masalah ini, jangan resah lagi, karena ada beberapa cara yang bisa kalian atasi.

Dalam dunia medis, kondisi seperti tumbuhnya rambut pada bagian yang tidak biasa pada tubuh seorang wanita disebut hirsutisme. Selain berupa kumis, wanita yang menderita hirsutisme juga bisa dapat mengalami pertumbuhan rambut pada bagian tubuh lain seperti dagu, dada, perut, lengan dan punggung.

Selain tumbuh rambut pada bagian tertentu, wanita yang mengalami hirsutisme juga bisa mengalami beberapa gejala lain seperti menstruasi yang tidak teratur, suara lebih berat, banyak jerawat tumbuh, kebotakan, klitoris membesar, ukuran payudara mengecil dan masa otot meningkat.

Eva Mulia - Klinik Evamulia - Perawatan Wajah - Walaupun bukan sering kali menjadi masalah kesehatan serius, wanita berkumis menurunkan rasa percaya diri. Jika kalian memiliki masalah ini, jangan resah lagi, karena ada beberapa cara yang bisa kalian atasi.

Penyebab Wanita Berkumis

Seorang wanita bisa terlihat lebih berbulu karena genetik atau keturunan. Banyak perempuan yang mengalami keadaan ini karena keturunan keluarga kandung, seperti ibu dan saudari, dengan keadaan yang serupa.

Selain karena keturunan, munculnya kumis atau banyaknya tumbuh rambut pada tubuh wanita juga bisa disebabkan oleh tingginya jumlah hormon androgen (testosteron) dalam tubuhnya. Hormon testosteron normalnya berjumlah lebih banyak pada lelaki dan terdapat dalam jumlah sedikit pada tubuh wanita.

Faktor Penyebabnya Antara Lain:

  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS): Kondisi ini adalah penyebab paling umum tidak seimbangnyahormon dalam tubuh wanita.
  • Sindrom Cushing: yaitu keadaan saat tubuh terlalu banyak memproduksi hormon kortisol atau hormon stres.
  • Tumor pada indung telur (ovarium) atau kelenjar adrenal.
  • Akromegali atau kelainan dimana tubuh menghasilkan terlalu banyak hormon pertumbuhan.
  • Gangguan tiroid.
  • Hiperprolaktinemia adalah kondisi ketika tubuh menghasilkan lebih banyak hormon prolaktin.
  • Resistensi insulin.
  • Efek samping obat-obatan tertentu: seperti kortikosteroid, minoxidil (obat yang mengandung hormon testosteron), danocrine (obat untuk mengatasi endometriosis), obat antikejang fenitoin, dan cyclosporin.

Karena bisa disebabkan oleh banyak hal, maka keadaan tumbuhnya kumis pada perempuan segera usahakan diperiksakan ke dokter. Untuk mencari tahu penyebabnya, dokter akan menjalankan serangkaian pemeriksaan meliputi pemeriksaan jasmani dan penunjang, seperti tes darah untuk mengetahui kadar hormon dalam tubuh.

Cara Menghilangkan Kumis Pada Wanita

Kumis yang tumbuh pada wanita bisa dihilangkan dengan cara sederhana, seperti mencukur, waxing atau mencabutnya. Hanya saja cara ini tidak mampu menghilangkan kumis secara permanen, sehingga kumis bisa tumbuh lagi dikemudian hari. Jika ingin menghilangkan secara permanen, dibutuhkan penanganan dokter.

Penanganan yang dilakukan dokter untuk menghilangkan kumis secara permanen umumnya berbeda pada setiap wanita berkumis, tergantung apa penyebabnya. Akan tetapi, beberapa langkah penanganan yang umum dilakukan oleh dokter dalam menghilangkan kumis pada wanita meliputi metode:

Penggunaan Obat-obatan

Beberapa jenis obat dapat diresepkan dokter untuk menangani hirsutisme, seperti pil kontrasepsi (pil KB) dan obat antiandrogen, seperti flutamide, spironolactone, dan finasteride, untuk menghentikan produksi hormon androgen.

Selain itu, dokter juga mungkin akan memberikan obat berupa krim eflornithine yang bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan rambut. Jika tumbuhnya rambut karena resistensi insulin, dokter juga mungkin akan memberikan obat diabetes.

Elektrolisis

Elektrolisis adalah metode menghilangkan bulu dengan cara memasukkan jarum halus ke dalam folikel atau akar rambut. Arus listrik lalu dialirkan melalui jarum untuk menghancurkan akar rambut dan menghentikan pertumbuhan rambut. Dibandingkan dengan cara lainnya, hasil yang diperoleh melalui elektrolisis lebih tahan lama.

Namun, diperlukan beberapa kali sesi elektrolisis untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Elektrolisis sering kali membutuhkan perawatan berulang sekitar 12–18 bulan. Metode ini dapat menimbulkan beberapa risiko, seperti infeksi, pembentukan keloid, dan perubahan warna kulit.

Intense pulsed light (IPL)

Prosedur dan Cara kerja IPL hampir mirip dengan terapi laser. Namun, jenis sinar yang digunakan berbeda. IPL memanfaatkan sinar dengan panjang gelombang dan kekuatan tertentu untuk menghasilkan panas pada jaringan kulit. Suhu panas ini akan merusak folikel rambut, sehingga pertumbuhan rambut menjadi terhambat.

Prosedur IPL membutuhkan waktu sekitar 20-30 menit setiap sesinya dan dapat diulang beberapa kali. Meski cukup efektif untuk menghilangkan kumis dan bulu-bulu di tubuh, IPL tidak disarankan untuk dilakukan pada wanita hamil atau orang yang memiliki warna kulit gelap.

Terapi Laser

Terapi laser dilakukan dengan cara memancarkan cahaya tertentu yang akan diserap oleh pigmen atau zat warna (melanin) di bulu atau rambut. Ketika terserap oleh sel rambut, energi cahaya akan dirubah menjadi panas sehingga bisa merusak akar rambut. Setelah itu, akar rambut ini akan menghambat perkembangan bulu yang tidak diinginkan.

Meski efektif, cara menghilangkan bulu di wajah menggunakan terapi laser berisiko menimbulkan komplikasi berupa kulit kemerahan dan peradangan. Sekain itu, laser juga tidak sarankan untuk orang yang memiliki warna kulit gelap.

Jika kalian bingung memilih cara menghilangkan bulu di wajah yang dirasa mengganggu, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter kulit tentang metode yang tepat, terutama jika kalian memiliki kulit sensitif.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *