Evamulia – Perawatan Wajah – Perbedaan Physical Exfoliator – Exfoliating sangat penting dilakukan secara rutin, tujuannya agar wajah terlihat cerah, glowing dan juga untuk menghindari breakout. Tetapi tak jarang pemilihan Exfoliator yang salah justru malah menyebabkan wajah menjadi iritasi, dan bahkan breakout. Exfoliator sendiri terdiri dari physical (fisik) dan chemical (kimia).
Lantas apa perbedaan dari physical dan chemical ini? Manakah yang lebih cocok untukmu? Yuk cari tahu jawabannya berikut ini.
Perbedaan Physical Exfoliator dan Chemical Exfoliator
Physical exfoliator merupakan yang paling banyak digunakan karena pertama kali muncul didalam dunia kecantikan. Sehingga, tak jarang jika masih banyak orang yang menggunakannya untuk mengangkat sel kulit mati di wajah mereka.
Bisa dikatakan, physical exfoliator ini bisa terlihat jelas bentuk dan tekturnya. Jenisnya diantaranya adalah scrub atau butiran halus lainnya, masker dan sikat halus yang dikhususkan untu digunakan pada wajah. Selain itu, biasanya physical exfoliator ini dipasarkan dalam bentuk scrub wajah atau badan dan juga pore brush.
Berbeda dengan chemical exfoliator yang umumnya adalah turunan dari acid, atau asam baik itu AHA atau BHA. Bentuk umumnya berupa toner, tetapi karena merupakan senyawa kimia, maka kamu tidak bisa melihat bentuk asli dari acid tersebut. Saat ini chemical exfoliating ini sedang naik daun karena efeknya yang dirasa lebih lembut dibandingkan dengan physical exfoliator.
Mencari Tahu Lebih Jauh Mengenai Physical Exfoliator
Scrub atau butiran yang digunakan dalam physical exfoliator terkadang bisa terlalu keras bagi kulit, khususnya kulit sensitif. Hal ini dikarenakan masih banyak yang bahannya menggunakan sejenis plastik microbreads. Selain itu, tak hanya kurang bagi kulit, tetapi juga bagi lingkungan.
Namun, saat ini banyak juga physical exfoliator yang butiran scrubnya terbuat dari biji bua-buahan atau kulit kacang. Dan tentu saja, hal ini dibuat karena dirasa lebih aman serta alami bagi kulit maupun lingkungan.
Tetapi sayangnya, bukan berarti semua physical exfoliator tidak baik untuk kulit. Untuk kamu yang memiliki kulit cukup tebal, apalagi bermasalah dengan penebalan kulit dan hiperpigmentasi, physcical exfoliator ini bisa menjadi pilihan yang tepat. Pilihlah yang menggunakan bahan alami dan lembut, lalu gunakan sebanyak 1-2 kali seminggu untuk menghaluskan dan mencerahkan wajah.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa chemical exfoliator ini adalah bahan kimia yang digunakan untuk membersihkan sel kulit mati. Umumnya, bahan yang digunakan adalah acid yang memiliki kemampuan untuk membantu meregenerasi sel kulit secara cepat. Sehingga kulit menjadi lebih halus dan glowing.
AHA (Alpha Hydroxy Acids) and BHA (Beta Hydroxy Acids) umumnya adalah jenis acid yang digunakan. AHA tidak dapat larud serta membersihkan hingga kedalam pori-pori, namun mampu menghancurkan sel kulit mati, sehingga kulitmu menjadi lebih halus.
Sedangkan BHA dapat larut dalam minyak, sehingga mampu membersihkan hingga jauh kedalam pori-pori. Selain itu, BHA juga memiliki sifat anti peradangan dan anti bakteri, sehingga akan sangat baik untuk kamu yang memiliki masalah dengan blackheads dan jerawat.
Selain AHA dan BHA, chemical exfoliator juga berasal dari enzim buah-buahan seperti PHA (Polyhydroxy Acids) yang lebih lembut dan aman dibandingkan AHA dan BHA. Jika kulitmu sangat sensitif, maka kamu bisa mencoba jenis chemical exfoliator yang satu ini.
Mana Yang Cocok Untuk Kulitmu?
Dari pembahasan diatas, tentunya kamu sudah mendapatkan sedikit bayangan mengenai mana jenis exfoliator yang cocok untukmu. Beberapa hal yang perlu kamu perhatikan ketika memilih exfoliator adalah masalah kulit yang kamu miliki. Jika kulitmu sensitif, maka chemical exfoliator khususnya AHA bisa menjadi pilihan yang aman.
Untuk kulit yang super sensitif, maka kamu bisa mencoba menggunakan PHA. Sedangkan untuk kamu yang bermasalah dengan jerawat, kamu bisa mencoba pakai BHA atau Mandelic Acid yang merupakan salah satu turunan dari AHA.
Bagi pemilik kulit sensitif sangat tidak disarankan untuk menggunakan physical exfoliator karena dapat membuat kulitmu menjadi iritasi dan bahkan memicu munculnya breakout lebih parah.
Namun jika kulitmu cenderung normal dan kuat, maka physical exfoliator bisa jadi lebih efektif. Terlebih lagi jika kamu mengalami hiperpigmentasi atau penebalan kulit yang cuukup parah. Tentunya, kamu tetap harus memperhatikan jenis dan kandungan dari physical exfoliator yang kamu pilih.
Pilihlah yang lebih alami dan aman untuk kulitmu. Jika kamu ingin menggunakan pore brush maka cukup guakan 1-2 kali saja sebulan dan jangan berlebihan karena dapat menyebabkan kamu mengalami over exfoliating yang akhirnya akan merusak kulitmu.