Pakai Skincare Baru Malah Jerawatan? Kenali Apa Itu Purging dan Cara Tenang Menghadapinya
Eva Mulia Clinic – Ini adalah dilema klasik yang mungkin pernah kamu alami: kamu baru saja membeli serum atau krim baru yang sedang viral, dengan harapan kulit akan menjadi mulus dan glowing. Kamu memakainya dengan penuh semangat di malam hari. Tapi, alih-alih bangun dengan kulit impian, beberapa hari kemudian wajahmu justru dihiasi “bintang-bintang” baru alias jerawat kecil-kecil. Rasanya pasti kesal dan bingung, “Lho, kok malah jadi jerawatan?”
Kepanikan ini sangat wajar. Hal pertama yang terlintas di pikiran adalah, “Wah, produk ini tidak cocok! Aku breakout!” Kamu pun langsung tergoda untuk menghentikan pemakaian produk tersebut saat itu juga. Tapi, tunggu dulu. Apakah kamu yakin itu breakout? Atau, mungkinkah itu adalah sebuah proses yang justru baik untuk kulitmu, yang dikenal dengan istilah purging?
Membedakan keduanya memang sedikit rumit, tapi sangat penting. Sebab, salah mendiagnosis bisa berakibat fatal. Jika itu breakout dan kamu teruskan, kulitmu akan semakin meradang. Tapi jika itu adalah purging dan kamu hentikan, kamu justru menghentikan proses “bersih-bersih” kulit sebelum ia selesai, dan kamu tidak akan pernah mendapatkan hasil kulit bersih yang kamu inginkan. Jadi, apa sebenarnya purging itu, dan bagaimana cara membedakannya dengan breakout biasa?
Apa Sebenarnya yang Dimaksud dengan Proses Purging?

Purging, yang secara harfiah bisa diartikan sebagai “pembersihan”, adalah sebuah reaksi temporer atau sementara dari kulit terhadap sebuah bahan aktif (active ingredient) baru dalam skincare yang kamu gunakan. Bahan aktif ini bekerja dengan cara mempercepat proses regenerasi atau pergantian sel kulit (skin cell turnover).
Bayangkan ini: di bawah permukaan kulitmu, mungkin sudah ada “bibit-bibit” jerawat atau komedo yang sedang mengantre untuk muncul. Bibit ini disebut mikro-komedo. Dalam kondisi normal, mereka mungkin butuh waktu berminggu-minggu untuk perlahan-lahan naik ke permukaan dan menjadi jerawat yang terlihat. Nah, ketika kamu menggunakan bahan aktif tertentu, proses “antre” ini dipercepat secara drastis. Bahan aktif itu seolah berkata, “Ayo semua keluar sekarang juga!”
Akibatnya, semua bibit jerawat yang seharusnya muncul satu per satu dalam sebulan, kini “didorong” keluar ke permukaan secara bersamaan dalam waktu singkat. Inilah yang kamu lihat sebagai beruntusan, jerawat kecil, atau whitehead yang tiba-tiba muncul serentak. Ini memang terlihat menyeramkan, tapi kabar baiknya adalah: ini bukan jerawat baru. Ini adalah kotoran yang sudah lama terperangkap dan kini “dipaksa” keluar.
Siapa Sebenarnya “Aktor” di Balik Purging Ini?
Fenomena ini tidak disebabkan oleh sembarang produk. Purging hampir secara eksklusif dipicu oleh bahan-bahan yang memiliki fungsi eksfoliasi atau mempercepat regenerasi sel. Jika kamu mengalami jerawat setelah memakai pelembap dasar atau sabun cuci muka biasa (yang tidak mengandung bahan aktif), kemungkinan besar itu breakout.
“Tersangka” utama pemicu purging adalah:
- Retinoid: Ini adalah pemicu paling terkenal. Termasuk di dalamnya Retinol, Tretinoin (obat resep), Adapalene, dan Retinyl Palmitate.
- AHA (Alpha Hydroxy Acids): Bekerja di permukaan kulit. Contohnya adalah Glycolic Acid (Asam Glikolat) dan Lactic Acid (Asam Laktat).
- BHA (Beta Hydroxy Acids): Bekerja hingga ke dalam pori-pori. Contoh paling populernya adalah Salicylic Acid (Asam Salisilat).
- Vitamin C: Terutama dalam konsentrasi tinggi, Vitamin C (seperti L-Ascorbic Acid) juga memiliki efek mempercepat regenerasi sel.
- Chemical Peeling atau Tretinoin di Klinik: Perawatan profesional yang menggunakan bahan-bahan di atas dalam konsentrasi tinggi juga pasti akan menyebabkan purging.
Ini Purging atau Breakout? Cara Jitu Membedakannya
Ini adalah pertanyaan terpenting. Salah membedakan bisa membuatmu membuang produk bagus atau malah merusak kulit dengan produk yang tidak cocok. Mari kita bedah perbedaannya.
Tanda-tanda Khas Kamu Mengalami Purging
Ingat, purging adalah proses “percepatan” dari sesuatu yang sudah ada.
- Lokasi: Jerawat muncul di area yang biasanya kamu jerawatan. Misalnya, jika kamu langganan jerawatan di area T-Zone (dahi, hidung) atau dagu, maka purging akan muncul di area-area itu juga. Ini logis, karena di situlah mikro-komedo kamu memang sudah mengendap.
- Bentuk: Cenderung lebih “ringan” dan seragam. Pikirkan whitehead (komedo putih), jerawat kecil dengan mata, atau beruntusan (papules). Jarang sekali purging muncul dalam bentuk jerawat batu (cystic acne) yang besar dan meradang (kecuali jika kamu memang punya bibitnya di bawah kulit).
- Durasi: Ini kuncinya. Jerawat akibat purging memiliki siklus hidup yang jauh lebih cepat daripada jerawat biasa. Mereka munculnya cepat, matang (bernanah) cepat, dan sembuhnya juga cepat. Jika jerawat normalmu butuh waktu 1-2 minggu untuk hilang, jerawat purging mungkin hanya butuh 3-5 hari.
- Pemicu: Sangat jelas. Muncul setelah 1-3 minggu kamu menggunakan salah satu produk dengan bahan aktif yang sudah kita sebutkan tadi (AHA, BHA, Retinol).
Tanda-tanda Khas Kamu Mengalami Breakout (Tidak Cocok)
Breakout adalah reaksi negatif. Ini adalah peradangan atau iritasi karena kulitmu menolak suatu bahan.
- Lokasi: Jerawat muncul di area-area baru yang tidak biasa. Misalnya, kamu tidak pernah jerawatan di pipi, tapi setelah pakai krim baru, pipimu jadi penuh jerawat. Ini adalah “bendera merah” tanda ketidakcocokan.
- Bentuk: Seringkali terlihat lebih “marah”. Jerawatnya bisa jadi besar, merah, meradang, gatal, terasa perih, dan tidak memiliki mata (jerawat batu).
- Durasi: Siklusnya lama dan lambat, seperti jerawat membandel pada umumnya. Butuh waktu lama untuk matang dan lebih lama lagi untuk hilang, bahkan sering meninggalkan bekas yang dalam.
- Pemicu: Bisa oleh produk apa saja, tidak harus yang mengandung bahan aktif. Mungkin kamu tidak cocok dengan fragrance, minyak esensial, atau bahan comedogenic (penyumbat pori) di dalam pelembap, sunscreen, atau bahkan foundation barumu.
Jika kamu menyimpulkan bahwa yang kamu alami adalah breakout, segera hentikan pemakaian produk tersebut. Itu tandanya kulitmu memang menolaknya.
Jika Ini Memang Purging, Apa yang Harus Aku Lakukan?
Oke, jadi kamu yakin ini purging. Selamat! Kamu sedang dalam proses “bersih-bersih”. Tapi, proses ini memang tidak nyaman. Ini adalah tips untuk “bertahan hidup” selama masa purging tanpa membuat kulitmu semakin stres.
Kuncinya adalah Sabar (Sabar… Sabar…)
Purging adalah maraton, bukan lari cepat. Proses ini biasanya berlangsung selama satu hingga dua siklus regenerasi kulit, yang artinya bisa memakan waktu sekitar 4 hingga 8 minggu. Ya, bisa selama itu. Terlihat lama, tapi jika kamu berhasil melewatinya, kulit yang menantimu di “garis finis” akan jauh lebih bersih. The only way out is through.
Kembali ke Basic Skincare: Fokus pada “Tembok Pertahanan”
Saat kulitmu sedang “berperang” mengeluarkan kotoran, hal terakhir yang ia butuhkan adalah “serangan” tambahan. Ini adalah saatnya untuk “back to basic” dan memperlakukan kulitmu seperti bayi. Fokus utamamu hanya satu: memperkuat skin barrier (lapisan pelindung kulit).
- Pembersih yang Super Lembut: Gunakan gentle cleanser dengan pH seimbang, bebas SLS, dan tidak membuat kulit terasa kesat atau “tertarik”. Kulitmu sudah cukup stres.
- Hidrasi adalah Koentji: Bahan aktif seperti Retinol dan BHA bisa membuat kulit jadi kering. Di saat bersamaan, kulit yang purging butuh banyak “air” untuk proses penyembuhan. “Banjiri” kulitmu dengan hidrasi. Gunakan hydrating toner atau serum yang mengandung Hyaluronic Acid, Glycerin, atau Centella Asiatica (Cica) yang sangat baik untuk menenangkan kemerahan.
- Pelembap sebagai Perisai: Jangan pernah melewatkan moisturizer! Kamu membutuhkan pelembap yang fokus untuk memperbaiki skin barrier. Cari kandungan seperti Ceramide, Panthenol (Vitamin B5), dan Squalane. Pelembap ini bertindak sebagai perisai yang mengunci hidrasi dan melindungi kulit yang sedang sensitif.
- Tabir Surya adalah Harga Mati: Ini wajib hukumnya. Bahan aktif pemicu purging (AHA, BHA, Retinol) membuat kulitmu jauh lebih sensitif terhadap sinar matahari. Jika kamu tidak pakai sunscreen setiap pagi, kamu bukan hanya berisiko kulit terbakar, tapi juga akan berakhir dengan bekas jerawat (PIH) yang warnanya jauh lebih gelap dan sulit hilang. Gunakan sunscreen minimal SPF 30 setiap hari.
Kurangi Frekuensi, Bukan Menghentikan Total
Jika purging-nya terasa cukup parah, kamu tidak harus langsung berhenti. Coba kurangi frekuensinya. Misalnya, jika kamu dianjurkan pakai serum Retinol setiap malam, coba gunakan 2-3 hari sekali. Beri kulitmu waktu untuk “bernapas” dan beradaptasi secara perlahan. Ini disebut metode skin cycling atau adaptasi bertahap.
Hal-hal yang HARUS Dihindari Selama Purging
Melakukan hal-hal ini bisa mengubah purging yang normal menjadi bencana iritasi:
- JANGAN memencet jerawatnya. Tahan tanganmu! Memencet jerawat purging yang sedang aktif hanya akan menyebabkan peradangan, infeksi, dan risiko bopeng (bekas jerawat permanen).
- JANGAN melakukan eksfoliasi tambahan. Produk yang kamu pakai sudah mengeksfoliasi kulitmu. Menambahkan scrub fisik atau serum AHA/BHA lain di atasnya (over-exfoliating) adalah resep jitu untuk merusak skin barrier.
- JANGAN mencoba produk baru lainnya. Ini bukan saatnya untuk eksperimen. Setialah pada rutinitas basic-mu yang menenangkan.
- JANGAN menggunakan produk dengan bahan “keras” lain seperti alkohol tinggi atau fragrance yang kuat.
Ringkasan
Pada akhirnya, purging adalah fenomena skincare yang sering disalahartikan. Ia memang tidak nyaman dan bisa membuat frustrasi, tapi ini adalah tanda bahwa produk aktifmu sedang bekerja “membersihkan” kulit dari dalam. Membedakannya dari breakout adalah langkah krusial. Purging terjadi di area biasa, siklusnya cepat, dan dipicu oleh bahan aktif. Sementara breakout terjadi di area baru, siklusnya lambat, dan bisa dipicu oleh bahan apa saja.
Jika kamu yakin sedang mengalaminya, kuncinya adalah kesabaran dan dukungan. Jangan hentikan produknya, tapi dukung kulitmu dengan rutinitas dasar yang super lembut, fokus pada hidrasi, dan perlindungan dari matahari. Anggap saja ini sebagai fase “bersih-bersih rumah” sebelum akhirnya kamu bisa menikmati “rumah” yang bersih dan nyaman. Pastikan juga produk-produk basic skincare yang kamu gunakan untuk mendampingi proses ini adalah produk yang aman dan terpercaya, seperti yang sudah teruji klinis dan tersertifikasi BPOM. Kamu bisa menemukan rangkaian produk skincare pendukung yang lembut dan aman di Shopee Eva Mulia Official Shop. Bagaimana pengalamanmu dengan purging? Bagikan ceritamu di kolom komentar, ya!
Masa purging memang bisa membuat khawatir. Jika kamu sudah melewatinya selama lebih dari 8 minggu tapi tidak ada perbaikan, atau jika reaksinya terasa sangat parah, mungkin ada baiknya kamu berkonsultasi. Bisa jadi itu bukan purging, atau kamu butuh penyesuaian dosis. Jangan ragu untuk mengobrol dengan tim ahli kami untuk mendapatkan analisis yang tepat untuk kulitmu. Hubungi kami melalui Official Whatsapp Eva Mulia Clinic.
Sumber:
- https://www.healthline.com/health/beauty-skin-care/skin-purging
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/skin-purging
- https://www.aad.org/public/diseases/acne/skin-care/retinoid-purging
- https://www.byrdie.com/skin-purging-vs-breakouts-4844140
- https://www.allure.com/story/skin-purging-acne-retinoids
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23065-skin-purging
- https://www.vogue.com/article/skin-purging-vs-breakouts-what-is-skin-purging
- https://www.goodhousekeeping.com/beauty/skin-care/a35123381/skin-purging/