Eva Mulia – Bahaya Suntik Silikon adalah– Perawatan Wajah – Kebanyakan wanita melakukan suntik silikon untukmembuat penampilannya lebih cantik. Ada yang melakukan suntik ini pada bokong, payudara, hingga wajah dan beberapa bagian tubuh lainnya.
Mungkin saja bisa membuat kalian nampak lebih cantik, suntik silikon bisa menimbulkan beragam efek samping yang berbahaya untuk kesehatan. Silikon adalah zat aktif yang cukup sering digunakan sebagai pengawet obat-obatan atau pada filler.
Tetapi, dosis yang digunakan tidak sembarangan. Dalam pengawasan dokter, suntik silikin apapun bentuknya digunakan sesuai kebutuhan dan sudah memiliki takarannya.
Efek Samping Suntik Silikon
Namun, masalah ini tidak sama dengan suntik silikon di salon atau pusat kecantikan. Diberbagai negara, suntik silikon untuk kecantikan ini dianggap ilegal dan dilarang.
Meski di Indonesia belum ada aturan yang memperbolehkan atau tidak mengizinkan praktik ini, kalian disarankan untuk tidak menjalani perawatan ini, terlebih jika tanpa pengawasan dokter.
Silikon memiliki berbagai bentuk dan tidak semuanya digunakan pada manusia. Selain itu, suntik silikon bisa menimbulkan efek permanen. Efek sampingnya bisa muncul sesaat atau dalam waktu beberapa tahun setelah penyuntikan.
Berikut ini adalah beberapa efek samping suntik silikon yang berbahaya untuk kesehatan:
Stroke
Silikon amat mudah berubah dan menyebar dari satu bagian tubuh ke bagian lain. Ketika disuntikkan ke area yang mengandung banyak pembuluh darah, seperti wajah dan bokong, silikon bisa menimbulkan sumbatan dan menghalangi aliran darah pada pembuluh darah di otak yang berakhir dengan stroke.
Reaksi pada kulit
Penggunaan suntik silikon dalam menghilangkan kerutan di wajah atau memperindah bentuk tubuh dapat menimbulkan reaksi pada tempat penyuntikan. Selain itu, penyuntikan silikon juga bisa menimbulkan reaksi alergi, seperti kemerahan, pembengkakan, rasa sakit, gatal, serta timbulnya benjolan pada area yang disuntik.
Granuloma
Suntik silikon dapat membuat peradangan pada jaringan tubuh yang membuat jaringan tersebut rusak dan mengeras. Dalam istilah medis, ini dikenal sebagai granuloma. Ini menimbulkan munculnya benjolan yang keras dan nyeri, serta kerusakan jaringan tubuh diarea penyuntikan silikon.
Risiko infeksi HIV dan Hepatitis
Suntik silikon yang dilakukan bukan oleh dokter sering mengesampingkan sisi keamanan dan keselamatan pasien. Penggunaan jarum suntik yang tidak steril dan bergantian membuat risiko penularan HIV/AIDS, hepatitis B, dan hepatitis C. Hal ini bisa terjadi karena pencampuran darah dari pemakaian jarum yang bergantian.
Sbelum melakukan suntuk silikon untuk kecantikan dan sebagainya, ada baiknya melakukan konsultasi kepada dokter ahli terlebih dahulu. Biasanya kalian akan diberikan perawatan sesuai jenis kulit. Hal ini dilakukan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.