Eva Mulia Clinic – Masalah kulit seperti fungal acne dan bruntusan sering membuat kita bingung karena tampilan keduanya yang mirip. Namun, perbedaan fungal acne dan bruntusan terletak pada penyebab, gejala, dan cara mengatasinya. Mengetahui perbedaan ini penting agar Kamu bisa memilih solusi yang tepat untuk kulit sehat dan bebas masalah. Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang perbedaan utama antara fungal acne dan bruntusan, serta cara-cara efektif untuk mengatasinya.
Apa Itu Fungal Acne dan Bruntusan?
Fungal acne adalah kondisi kulit yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan jamur Malassezia pada kulit. Fungal acne sering muncul di area kulit yang berminyak atau mudah berkeringat dan ditandai dengan bintik-bintik kecil yang merata dan terasa gatal. Sementara itu, bruntusan adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan kondisi kulit yang bertekstur kasar, biasanya disebabkan oleh sumbatan pori-pori atau reaksi terhadap produk skincare tertentu.
5 Perbedaan Utama Fungal Acne dan Bruntusan
1. Penyebab Utama
- Fungal Acne disebabkan oleh jamur Malassezia yang berlebihan pada kulit. Jamur ini dapat tumbuh subur di lingkungan yang lembap dan berminyak.
- Bruntusan umumnya disebabkan oleh sumbatan pada pori-pori yang bisa berasal dari penumpukan sel kulit mati, minyak, atau reaksi terhadap produk skincare yang tidak cocok.
2. Gejala yang Terlihat
- Fungal Acne ditandai dengan bintik-bintik kecil yang merata dan terasa gatal. Bintik-bintik ini sering muncul di area wajah, dada, atau punggung.
- Bruntusan biasanya muncul sebagai bintik kecil-kecil tanpa rasa gatal, lebih terlihat seperti tekstur kulit yang kasar dan berkerumun di area tertentu.
3. Lokasi yang Paling Sering Muncul
- Fungal Acne sering muncul di area yang cenderung berminyak atau lembap, seperti dahi, punggung, atau dada.
- Bruntusan biasanya muncul di dahi, hidung, atau pipi akibat penumpukan minyak di area tersebut, meskipun tidak terbatas hanya di area yang berminyak.
4. Respons terhadap Perawatan Anti-Acne
- Fungal Acne tidak membaik dengan produk anti-acne biasa yang ditujukan untuk jerawat bakteri, karena penyebabnya adalah jamur.
- Bruntusan sering kali bisa membaik dengan produk anti-acne yang mengandung bahan seperti salicylic acid atau benzoyl peroxide, yang membantu membersihkan pori-pori.
5. Pengobatan yang Efektif
- Fungal Acne memerlukan perawatan anti-jamur dengan bahan seperti ketoconazole, yang menargetkan jamur pada kulit.
- Bruntusan lebih efektif diatasi dengan eksfoliasi dan produk non-komedogenik untuk mencegah penyumbatan pori.
5 Cara Mengatasi Fungal Acne dan Bruntusan
Cara Mengatasi Fungal Acne
1. Gunakan Produk Anti-Jamur Produk anti-jamur yang mengandung bahan seperti ketoconazole, itraconazole, atau zinc pyrithione efektif untuk mengatasi fungal acne. Produk ini membantu mengurangi jumlah jamur pada kulit dan mencegah peradangan.
2. Hindari Produk Berbasis Minyak Berat Fungal acne cenderung berkembang di lingkungan berminyak, sehingga penting untuk menghindari produk berbasis minyak yang berat. Gunakan produk berbasis air dan ringan agar kulit tetap lembap tanpa menyumbat pori.
3. Jaga Kebersihan Kulit setelah Berolahraga Kelembapan akibat keringat bisa memicu pertumbuhan jamur. Pastikan untuk segera membersihkan kulit setelah berolahraga atau berkeringat agar kulit tetap bersih dan terhindar dari jamur.
4. Gunakan Pakaian yang Menyerap Keringat Jika fungal acne sering muncul di punggung atau dada, pilih pakaian yang dapat menyerap keringat dengan baik. Pakaian yang menyerap keringat membantu menjaga kulit tetap kering dan mengurangi risiko berkembangnya jamur.
5. Pilih Skincare dengan Kandungan Anti-Fungal Beberapa produk skincare diformulasikan dengan kandungan anti-fungal seperti sulfur atau tea tree oil. Gunakan produk ini secara rutin untuk membantu mengurangi pertumbuhan jamur dan menjaga kulit tetap sehat.
Cara Mengatasi Bruntusan
1. Rutin Eksfoliasi dengan Bahan Lembut Eksfoliasi membantu mengangkat sel kulit mati yang menyumbat pori-pori. Gunakan eksfoliator dengan bahan seperti salicylic acid atau glycolic acid untuk membantu membersihkan kulit secara mendalam tanpa iritasi. Eksfoliasi teratur juga membantu menghaluskan tekstur kulit yang kasar.
2. Gunakan Masker Tanah Liat untuk Mengontrol Minyak Berlebih Masker tanah liat seperti bentonite atau kaolin clay membantu menyerap minyak berlebih dan membersihkan pori-pori. Menggunakan masker ini seminggu sekali bisa membantu mengatasi bruntusan yang disebabkan oleh minyak berlebih.
3. Hindari Produk yang Menyumbat Pori Pastikan semua produk skincare yang Kamu gunakan berlabel non-komedogenik agar tidak menyumbat pori. Produk yang menyumbat pori sering kali menjadi penyebab utama bruntusan, terutama bagi kulit berminyak.
4. Gunakan Moisturizer yang Ringan Pelembap yang ringan dan berbasis air sangat penting untuk menjaga keseimbangan kelembapan tanpa membuat kulit terlalu berminyak. Kulit yang terhidrasi dengan baik lebih mudah terhindar dari masalah bruntusan.
5. Bersihkan Wajah dengan Lembut Membersihkan wajah dengan lembut dan menggunakan pembersih yang sesuai akan membantu mencegah penumpukan minyak dan kotoran yang dapat menyebabkan bruntusan. Hindari pembersih yang terlalu keras karena dapat menyebabkan iritasi dan merangsang produksi minyak berlebih.
Kesimpulan
Memahami perbedaan fungal acne dan bruntusan serta cara mengatasinya akan membantumu menemukan solusi terbaik untuk kulit yang sehat dan bebas masalah. Fungal acne disebabkan oleh jamur dan memerlukan produk anti-jamur untuk penanganannya, sementara bruntusan lebih terkait dengan sumbatan pori-pori yang bisa diatasi dengan eksfoliasi dan produk non-komedogenik.
Jika Kamu bisa mengenali gejala dan perbedaannya dengan baik, Kamu akan lebih mudah menemukan perawatan yang tepat untuk kondisi kulitmu. Apakah Kamu pernah mengalami fungal acne atau bruntusan? Bagikan pengalaman dan tipsmu dalam mengatasinya di kolom komentar!