Eva Mulia Clinic – Ciri-ciri alergi lulur – Melakukan perawatan tubuh secara teratur dengan mandi dan mengoleskan lotion adalah suatu keharusan jika Anda ingin menjaga kulit Anda tetap halus dan sehat. Namun, terkadang prosedur perawatan kulit sehari-hari yang sederhana tidak cukup untuk menjaga kecantikan kulit Anda. Penumpukan kotoran dan sel kulit mati yang membandel tidak bisa dihilangkan dengan mandi seperti biasa. Ini adalah saat Anda menggunakan scrub.
Body scrub atau lulur tubuh merupakan produk perawatan kulit yang fungsi utamanya mengangkat sel kulit mati dengan cara pengelupasan kulit, membersihkan kulit dan melancarkan peredaran darah dalam tubuh. Terkadang scrub juga dianggap sebagai bahan pengelupasan tubuh yang komponennya bersifat abrasif namun tidak terlalu kuat untuk bisa membersihkan kulit. Banyak wanita menggunakan lulur untuk menjaga kulit mereka tetap halus dan bercahaya. Beberapa menggunakan scrub siap pakai, serta scrub alami buatan sendiri.
Alergi kulit karena pengelupasan kulit
Sayangnya bagi sebagian orang yang memiliki karakteristik kulit sensitif, penggunaan scrub bisa menjadi hal yang menyebabkan kulitnya mengalami efek samping berupa alergi kulit. Terkadang reaksi ini juga baru bisa diketahui setelah pemakaian, apalagi jika tes alergi belum pernah dilakukan sebelumnya. Alergi kulit mengacu pada sejumlah kondisi alergi, seperti eksim, dermatitis kontak, dan ruam. Alergi ini terjadi karena kontak dengan zat yang umumnya tidak berbahaya. Sistem kekebalan tubuh akan bereaksi untuk menyerang alergen dan menghilangkannya dari tubuh. Saat tubuh berinteraksi dengan pemicunya, muncul gejala alergi kulit, alergen dalam kosmetik juga termasuk penyebab alergi kulit wajah. Kandungan dalam lulur bisa menjadi salah satu pemicu alergi kulit tersebut. Untuk itu, Anda perlu mengetahui ciri-ciri alergi scrub berupa gejala alergi kulit berikut ini.
1. Kemerahan pada kulit
Ini adalah tanda yang muncul cukup awal jika Anda memiliki ciri-ciri alergi terhadap scrub. Reaksi berupa kemerahan pada kulit ini bisa muncul dalam hitungan menit atau bahkan segera setelah Anda mengoleskan scrub pada kulit Anda. Segera bersihkan scrub jika kulit Anda menunjukkan gejala kemerahan seperti ini. Kemerahan juga dapat muncul sebagai ciri alergi krim wajah dan karakteristik kulit yang tidak sesuai dengan penggunaan krim HN.
2. Gatal
Gatal adalah tanda yang jelas dari reaksi alergi kulit dan sangat mungkin terjadi jika Anda memiliki ciri-ciri alergi scrub. Selain gatal, kulit akan terasa hangat bahkan ruam atau jerawat bisa muncul. Jangan memaksakan scrub pada kulit Anda jika ini terjadi pada Anda. Berhenti menggunakan dan bersihkan kulit secara menyeluruh.
3. Urtikaria pada kulit
Gejala alergi kulit lainnya yang terjadi setelah menggunakan scrub bisa berupa gatal-gatal, yaitu munculnya bintik-bintik merah yang diikuti dengan rasa gatal pada kulit. Urtikaria atau gatal-gatal adalah peradangan pada kulit yang terjadi karena sistem imunitas tubuh mengeluarkan histamin. Pembuluh darah halus akan mengalami kebocoran dan kulit tampak bengkak. Anda harus melakukan cara mengatasi kulit alergi kosmetik hingga ke dokter kulit jika semakin parah.
4. Kulitnya panas
Sensasi terbakar pada kulit juga bisa terjadi sebagai reaksi terhadap ciri-ciri alergi terhadap scrub yang disertai rasa gatal, kemerahan pada kulit dan munculnya gatal-gatal. Gejala-gejala ini akan muncul segera setelah kulit terkena bahan yang menyebabkan alergi, jadi jangan anggap enteng jika setelah mengoleskan scrub kulit langsung terasa hangat, gatal dan merah. Ini bukan reaksi kulit normal saat menggunakan scrub. Segera hentikan penggunaan dan bersihkan scrub dari kulit anda untuk mengatasi kulit kemerahan akibat kosmetik dan cara menghilangkan wajah kemerahan akibat iritasi.
Hal-hal yang harus dihindari
Scrubbing memang merupakan cara untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit, namun bukan berarti Anda bebas menggunakannya kapanpun Anda mau. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan scrub, antara lain:
Hindari penggunaan scrub setelah terbakar sinar matahari. Cara ini akan berbahaya bagi kulit karena kulit yang terbakar justru terluka. Penggunaan scrub dapat memperburuk kondisi kulit yang terluka dan membuatnya terasa nyeri, iritasi dan melepuh.
Hindari juga penggunaan scrub jika kulit terasa gatal atau merah karena alergi, gigitan serangga, dll. Hal ini justru akan memperparah rasa gatal.
Hindari scrub jika Anda menggunakan bahan pencerah yang kuat seperti hydroquinone dan retinoid. Kedua bahan ini sangat kuat untuk reaksi kulit dan akan membuat kulit semakin meradang jika digosok dengan lulur. Kulit bisa menjadi hiperpigmentasi karena peradangan dan iritasi.
Hindari juga penggunaan scrub jika Anda baru saja melakukan pengelupasan kimiawi, karena kulit akan mengalami pengelupasan yang berlebihan. Bahan kimia yang digunakan seperti asam glikolat, asam laktat, asam salisilat dan lain-lain yang membuat kulit menjadi sensitif, sedangkan scrub adalah pengelupasan fisik kulit yang dilakukan dengan cara bergesekan dengan butiran pengelupasan kulit. Kulit juga akan mengalami pengelupasan berlebihan, kemerahan, nyeri, dan hiperpigmentasi.
Untuk menghindari ciri-ciri alergi scrub, Anda perlu memperhatikan kandungan dalam scrub. Tidak masalah apakah Anda menggunakan scrub buatan sendiri atau scrub siap pakai, risiko alergi akan selalu ada jika tubuh Anda tidak dapat mentolerir alergen. Sebaiknya lakukan tes alergi yang tepat untuk memastikan Anda tidak mengalami gejala alergi scrub, dan jangan pernah menggunakan bahan scrub yang sebelumnya menyebabkan reaksi alergi pada kulit Anda. .