Mengatasi Beruntusan – Anda sering dapat mengalami jerawat di dahi Anda. Tak jarang jerawat yang sangat terlihat di dahi ini menurunkan rasa percaya diri karena mengganggu penampilan.
Sebenarnya apa sih penyebab jerawat di dahi dan bagaimana cara menghilangkannya? Temukan jawabannya di artikel ini, yuk!
Penyebab beruntusan di dahi
Jerawat di dahi terjadi ketika folikel rambut atau pori-pori tersumbat oleh sel kulit mati dan menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.
Isi pori-pori ini kemudian naik ke permukaan kulit dan menghasilkan jerawat berpasir, komedo putih, komedo hitam, atau bentuk jerawat lainnya.
Pada dasarnya penyebab jerawat di dahi tidak jauh berbeda dengan penyebab jerawat biasa.
Meski begitu, beruntusan atau yang sering disebut jerawat pasir sering muncul di dahi.
Hal ini karena letak kelenjar sebasea (sebum) di sekitar dahi lebih dekat dengan permukaan kulit.
Artinya minyak yang disekresikan oleh sebum lebih mudah mencapai lapisan atas kulit dan menyumbat pori-pori sehingga menimbulkan jerawat.
Nah, berikut ini beberapa penyebab yang biasanya muncul di dahi.
Bagaimana Cara Mengatasi Beruntusan? Apa Penyebabnya
1. biang keringat
penyebab jerawat di hidung, kulit berminyak
Biang keringat, juga dikenal sebagai milia dan ruam panas, adalah kondisi kulit yang disebabkan oleh keringat, sel-sel kulit mati, dan bakteri yang terperangkap di bawah permukaan kulit.
Ruam panas sangat umum terjadi pada orang dari segala usia, terutama mereka yang tinggal di iklim tropis.
Biasanya biang keringat berupa bintik-bintik kecil dalam jumlah banyak, dan terkadang kemerahan.
Meski begitu, jerawat di dahi akibat biang keringat lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak.
Karena kelenjar keringat bayi belum sepenuhnya berkembang, kulit mereka lebih sensitif terhadap perubahan suhu.
2. Folikulitis
Folikulitis adalah penyakit kulit yang biasanya muncul pada kulit kepala yang berbulu.
Namun, folikulitis bisa menjadi penyebab munculnya jerawat di dahi karena posisinya yang dekat dengan area wajah.
Folikulitis ditandai dengan benjolan merah kecil dengan ujung berisi nanah putih.
Penyebab timbulnya jerawat di dahi ini bisa menimbulkan rasa gatal dan tidak nyaman.
Tak heran jika anak yang lebih rentan terhadap folikulitis sering menggaruk dahi hingga terlihat merah dan perih.
3. Keratosis pilaris
Keratosis pilaris adalah masalah kulit yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik kecil yang keras seperti kulit ayam.
Umumnya, keratosis pilaris tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak berbahaya.
Namun, penyebab jerawat di dahi cukup mengganggu penampilan dan membuat pengaplikasian kosmetik seperti bedak tidak merata. Keratosis pilaris biasanya hilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia.
Namun, kondisi tersebut dapat memburuk ketika terjadi perubahan hormonal, misalnya saat pubertas dan selama kehamilan.
Anda juga bisa melakukan perawatan kulit secara rutin.
4. Dermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergi adalah salah satu penyebab munculnya jerawat di dahi.
Kondisi ini ditandai dengan munculnya ruam merah dan gatal pada kulit yang sensitif terhadap paparan zat tertentu.
Reaksi alergi ditunjukkan dengan adanya benjolan ini di dahi dan bisa menjadi penanda jenis alergen Anda.
Menurut The Journal of Allergy and Clinical Immunology (2015), dermatitis kontak alergi tidak selalu menunjukkan reaksi alergi langsung setelah terpapar alergen.
Gejala dapat muncul setelah beberapa hari dan dapat bertahan hingga 4 minggu setelah terpapar.
Untuk mengetahui apakah jerawat di dahi Anda disebabkan oleh dermatitis kontak alergi, Anda bisa menemui dokter kulit untuk mengetahui pemicunya.
5. Jarang cuci muka
Menjaga kebersihan wajah adalah salah satu cara untuk mencegah masalah kulit seperti jerawat di dahi.
Beruntus juga bisa muncul akibat kebiasaan sehari-hari yang tidak dilakukan sehingga menyebabkan kotoran dan bakteri menempel di kulit, misalnya jarang mencuci muka sebelum tidur.
Sel kulit mati dan bakteri yang menumpuk di dahi Anda dari permukaan kotor yang Anda sentuh akan menyumbat pori-pori kulit Anda dan menyebabkan jerawat.
Jika Anda memiliki kulit berminyak atau kelebihan produksi sebum, jerawat akan sulit hilang dan kemungkinan akan bertambah parah.
6. Perubahan hormon
Perubahan hormon diyakini sebagai penyebab paling umum munculnya jerawat di dahi.
Pasalnya, perubahan hormonal dapat mempengaruhi kelenjar sebaceous yang memproduksi minyak pada kulit.
Minyak berlebih pada kulit akan membuat kotoran dan bakteri lebih mudah menempel dan menyumbat folikel rambut, sehingga menyebabkan jerawat berpasir dan jenis jerawat lainnya.
Perubahan hormonal biasanya terjadi sebelum menstruasi, saat hamil dan menyusui, atau saat anak memasuki masa pubertas.
Bagi wanita yang sedang menstruasi, benjolan di dahi dapat hilang dan muncul kembali tergantung pada siklus menstruasi Anda.