Eva Mulia Clinic – Apakah Kamu pernah merasa jerawat muncul tiba-tiba di saat yang tidak diinginkan? Misalnya ketika sedang stres, menjelang menstruasi, atau bahkan ketika Kamu sedang menjaga pola makan dan skincare dengan baik. Ternyata, jerawat tidak hanya disebabkan oleh kebersihan kulit atau pola makan. Ada satu faktor besar yang sering kali diabaikan: penyebab jerawat hormon. Jerawat hormonal adalah kondisi yang dipengaruhi oleh perubahan kadar hormon dalam tubuh, dan bisa dialami oleh siapa saja, terutama di usia 20-35 tahun.
Jerawat hormonal bisa sangat mengganggu, terutama ketika muncul di area wajah yang terlihat jelas. Apalagi, bagi banyak orang, jerawat hormonal ini sulit diatasi hanya dengan perawatan kulit biasa. Memahami apa yang menyebabkan jerawat hormon muncul bisa menjadi langkah pertama yang sangat membantu Kamu dalam mengelolanya secara lebih efektif. Dengan mengetahui penyebab jerawat hormon, Kamu akan lebih siap menghadapinya dan menemukan cara terbaik untuk mengendalikannya.
Jadi, bagaimana hormon bisa menjadi penyebab jerawat yang Kamu alami? Apa saja hormon yang mempengaruhi kondisi kulit, dan bagaimana cara mengelola jerawat akibat hormon ini? Mari kita bahas satu per satu!
Apa Itu Penyebab Jerawat Hormon?
Jerawat hormon adalah jerawat yang disebabkan oleh fluktuasi hormon dalam tubuh. Biasanya, jerawat ini dipicu oleh hormon androgen, seperti testosteron, yang meningkat selama masa pubertas, menstruasi, kehamilan, atau bahkan karena stres. Hormon ini merangsang kelenjar sebaceous (kelenjar minyak) di kulit untuk memproduksi lebih banyak sebum atau minyak. Produksi sebum berlebihan ini sering kali menyebabkan pori-pori tersumbat, yang akhirnya memicu timbulnya jerawat.
Fluktuasi hormon ini bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja, meskipun paling umum pada masa remaja dan awal dewasa. Selain androgen, hormon estrogen dan progesteron pada perempuan juga berperan dalam menyebabkan jerawat. Hormon-hormon ini cenderung mengalami perubahan pada siklus tertentu, misalnya selama siklus menstruasi, yang membuat banyak perempuan mengalami jerawat pada waktu tertentu setiap bulan.
Memahami bahwa jerawat hormon dipengaruhi oleh perubahan hormon tubuh bisa membantu Kamu lebih bijak dalam memilih cara untuk mengendalikannya. Bukan hanya mengandalkan produk perawatan kulit, tetapi juga memperhatikan pola hidup yang bisa membantu menyeimbangkan hormon.
Jenis Hormon Penyebab Jerawat dan Cara Mengendalikannya
1. Testosteron dan Androgen Lainnya
Salah satu penyebab jerawat hormon yang paling umum adalah testosteron, hormon yang biasanya terkait dengan produksi minyak di kulit. Testosteron tidak hanya dimiliki oleh pria, tetapi juga oleh perempuan, meskipun dalam jumlah yang lebih kecil. Ketika kadar testosteron meningkat, produksi sebum juga ikut naik, membuat kulit lebih berminyak dan rentan berjerawat. Peningkatan testosteron dapat terjadi karena stres, kurang tidur, atau pola makan yang tidak seimbang.
Tips: Menjaga keseimbangan hormon testosteron bisa dilakukan dengan pola hidup sehat, seperti mengurangi stres, menjaga pola tidur, dan mengonsumsi makanan sehat yang kaya serat dan rendah gula.
2. Estrogen dan Progesteron (Khususnya Pada Perempuan)
Bagi perempuan, estrogen dan progesteron adalah hormon yang berperan besar dalam kesehatan kulit. Kadar hormon ini berubah sesuai siklus menstruasi, dan biasanya terjadi fluktuasi yang signifikan menjelang menstruasi. Pada saat kadar estrogen menurun dan progesteron meningkat, kulit cenderung lebih berminyak, yang bisa menyebabkan jerawat. Inilah mengapa banyak perempuan mengalami breakout di sekitar masa pramenstruasi.
Tips: Coba untuk memperhatikan perubahan kulit selama siklus menstruasi, dan gunakan produk skincare yang ringan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kulit, terutama menjelang menstruasi.
3. Kortisol, Hormon Stres yang Memicu Jerawat
Kortisol, yang sering disebut sebagai hormon stres, juga bisa menjadi salah satu penyebab jerawat hormon. Saat Kamu merasa stres, kadar kortisol dalam tubuh meningkat. Peningkatan kortisol ini bisa merangsang produksi minyak di kulit, memperburuk peradangan, dan akhirnya memicu jerawat. Banyak orang mengalami jerawat hormonal saat menghadapi tekanan atau situasi yang membuat stres, seperti ujian, pekerjaan, atau perubahan besar dalam hidup.
Tips: Cobalah mengelola stres dengan melakukan aktivitas relaksasi seperti olahraga, meditasi, atau tidur yang cukup untuk membantu mengendalikan kadar kortisol dalam tubuh.
Cara Mengatasi Jerawat Hormonal
Mengatasi jerawat hormonal membutuhkan pendekatan yang holistik. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Kamu lakukan untuk membantu mengelola jerawat akibat perubahan hormon:
- Pola Makan Sehat: Kurangi makanan yang tinggi gula dan produk olahan, karena makanan ini bisa memperburuk kondisi hormon dan memicu jerawat.
- Olahraga Teratur: Olahraga membantu menyeimbangkan hormon dalam tubuh serta membantu mengurangi stres.
- Gunakan Produk yang Aman untuk Kulit Berjerawat: Pilih produk non-komedogenik yang tidak akan menyumbat pori-pori, terutama jika kulit Kamu cenderung berminyak.
- Istirahat Cukup: Tidur yang cukup dapat membantu tubuh mengendalikan kadar hormon secara alami.
Kesimpulan
Penyebab jerawat hormon, seperti testosteron, estrogen, progesteron, dan kortisol, memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan kulit. Jerawat hormonal bisa sangat menjengkelkan, terutama karena sering kali sulit diatasi hanya dengan produk perawatan kulit. Dengan memahami bagaimana hormon-hormon ini mempengaruhi kulit, Kamu bisa lebih bijaksana dalam memilih cara untuk mengatasinya, baik melalui perawatan kulit yang tepat maupun dengan menerapkan gaya hidup yang seimbang.
Apakah Kamu sering mengalami jerawat akibat perubahan hormon? Bagikan pengalaman atau tips yang Kamu miliki untuk mengatasi jerawat hormonal di kolom komentar!
Baca juga: Rekomendasi Treatment Jerawat di Eva Mulia Clinic
