Eva Mulia Clinic – Bekas Jerawat Merah – Bekas jerawat merah, si tamu tak diundang yang datang setelah pertempuran melawan jerawat, memang menyebalkan. Noda kemerahan ini bisa mengganggu penampilan dan menurunkan rasa percaya diri. Tapi, tahukah kamu apa yang menyebabkannya?
Apa yang Menyebabkan Bekas Jerawat Merah?

Peradangan dan Kerusakan Pembuluh Darah
Jerawat yang meradang, terutama jerawat papula dan pustula, dapat meninggalkan bekas jerawat merah. Saat jerawat meradang, terjadi perusakan pembuluh darah kecil di bawah kulit. Hal ini menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan kebocoran sel darah merah, yang menghasilkan pigmen merah pada kulit.
Faktor-faktor yang Memperparah
Beberapa faktor dapat memperparah bekas jerawat merah, antara lain:
- Memencet atau memecahkan jerawat: Hal ini dapat memperparah peradangan dan memperpanjang waktu penyembuhan, sehingga meningkatkan risiko bekas jerawat.
- Paparan sinar matahari: Sinar UV dapat memicu hiperpigmentasi, membuat bekas jerawat lebih gelap dan terlihat lebih jelas. Contohnya, saat kamu berjemur tanpa tabir surya, paparan sinar UV akan mempercepat produksi melanin, sehingga bekas jerawat terlihat lebih gelap.
- Merokok: Kebiasaan merokok dapat menghambat penyembuhan luka dan memperparah peradangan, sehingga memperlambat memudarnya bekas jerawat. Nikotin dan zat berbahaya lainnya dalam rokok dapat mengganggu aliran darah dan menghambat proses regenerasi kulit, sehingga bekas jerawat membutuhkan waktu lebih lama untuk memudar.
- Produk perawatan kulit yang iritatif: Penggunaan produk yang mengandung bahan iritatif seperti alkohol, parfum, dan pewarna buatan dapat memperburuk peradangan dan memperlambat penyembuhan. Bahan-bahan ini dapat mengikis lapisan pelindung kulit dan membuat kulit lebih sensitif, sehingga mudah teriritasi dan memperparah bekas jerawat.
- Genetik: Faktor genetik juga dapat mempengaruhi bagaimana seseorang bereaksi terhadap jerawat dan kemungkinan munculnya bekas jerawat. Orang dengan riwayat keluarga yang memiliki bekas jerawat merah lebih berisiko mengalaminya juga.
Jenis Bekas Jerawat Merah
Bekas jerawat merah terbagi menjadi dua jenis utama:
- Post-inflammatory erythema (PIE): Bekas jerawat ini berwarna merah muda atau merah, dan biasanya memudar secara perlahan dalam beberapa bulan hingga satu tahun. PIE disebabkan oleh peradangan pada pembuluh darah kecil di bawah kulit.
- Post-inflammatory hyperpigmentation (PIH): Bekas jerawat ini berwarna coklat atau hitam, dan biasanya lebih lama memudarnya dibandingkan PIE. PIH disebabkan oleh produksi melanin yang berlebihan di area bekas jerawat.
Perawatan Bekas Jerawat Merah
Meskipun bekas jerawat merah dapat memudar dengan sendirinya, ada beberapa perawatan yang dapat membantu mempercepat prosesnya, seperti:
- Penggunaan tabir surya: Gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 setiap hari untuk melindungi kulit dari sinar UV dan mencegah hiperpigmentasi. Pilihlah tabir surya yang non-comedogenic dan bebas alkohol untuk menghindari iritasi kulit.
- Produk perawatan kulit yang mengandung bahan pencerah: Bahan-bahan seperti vitamin C, niacinamide, dan asam kojic dapat membantu mencerahkan kulit dan memudarkan bekas jerawat. Vitamin C merupakan antioksidan kuat yang membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan meningkatkan produksi kolagen. Niacinamide membantu mengurangi peradangan dan menghambat produksi melanin. Asam kojic membantu mencerahkan kulit dan memudarkan bintik-bintik hitam.
- Perawatan profesional: Prosedur seperti laser treatment dan chemical peels dapat membantu memudarkan bekas jerawat yang lebih parah. Laser treatment bekerja dengan cara menembakkan sinar laser ke area bekas jerawat untuk merangsang produksi kolagen dan menghancurkan melanin. Chemical peels bekerja dengan cara mengelupaskan lapisan atas kulit untuk menghilangkan sel-sel kulit mati dan merangsang regenerasi kulit.
Tips Mencegah Bekas Jerawat Merah
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa tips untuk mencegah bekas jerawat merah:
- Hindari memencet atau memecahkan jerawat: Biarkan jerawat sembuh dengan sendirinya untuk mencegah peradangan dan kerusakan kulit. Memecahkan jerawat dapat mendorong bakteri dan kotoran lebih dalam ke dalam kulit, sehingga memperparah peradangan dan meningkatkan risiko bekas jerawat.
- Gunakan produk perawatan kulit yang lembut: Pilihlah produk pembersih dan pelembab wajah yang bebas sabun dan mengandung bahan-bahan yang menenangkan kulit, seperti lidah buaya atau ekstrak teh hijau. Produk berbahan sabun dapat membuat kulit kering dan teriritasi, sehingga memperparah peradangan dan bekas jerawat.
- Eksfoliasi secara teratur: Eksfoliasi dapat membantu menghilangkan sel-sel kulit mati yang dapat menyumbat pori-pori dan memperburuk jerawat. Namun, penting untuk melakukan eksfoliasi secara perlahan dan tidak berlebihan agar tidak mengeringkan atau mengiritasi kulit. Pilihlah produk eksfoliasi yang mengandung butiran halus dan lakukan eksfoliasi maksimum 2-3 kali dalam seminggu.
- Kelola stres: Stres dapat memperparah jerawat dan meningkatkan risiko bekas jerawat. Temukan cara-cara untuk mengelola stres, seperti yoga, meditasi, atau berolahraga secara teratur.
- Konsultasikan dengan dokter kulit: Jika jerawat Anda parah atau meninggalkan bekas jerawat yang tidak kunjung pudar, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit. Dokter kulit dapat memberikan diagnosis yang tepat dan merekomendasikan perawatan yang sesuai dengan kondisi kulit Anda.
Kesimpulan
Bekas jerawat merah disebabkan oleh peradangan dan kerusakan pembuluh darah saat jerawat sembuh. Faktor-faktor seperti memencet jerawat, paparan sinar matahari, merokok, produk perawatan kulit yang iritatif, dan genetik dapat memperparah bekas jerawat merah. Meskipun bekas jerawat merah dapat memudar dengan sendirinya, beberapa perawatan dapat membantu mempercepat prosesnya.
Mencegah bekas jerawat merah bisa dilakukan dengan menghindari memencet jerawat, menggunakan produk perawatan kulit yang lembut, eksfoliasi secara teratur, mengelola stres, dan berkonsultasi dengan dokter kulit.